Sabtu, 21 Mei 2011

Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional yang dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang terbatas jumlahnya adalah sebagai berikut.

Energi matahari.
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen.

Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.

Energi panas bumi.
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi dapat merupakan sumber air panas, berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.

Energi angin.
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.

Energi pasang surut.
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.

Energi biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.

Energi biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.

Dalam rangka pelestarian sumber daya alam ini, usaha yang dilakukan menggunakan beberapa prinsip antara lain prinsip:

daya toleransi;

inoptimum;

faktor pengontrol;

ketanpabalikan;

pembudidayaan

Manusia dan Lingkungan Hidup

Manusia banyak berperan dalam pengubahan ekosistem. Manusia sebagai organisme secara ekologis sangat dominan. Dominan secara ekologis ini tergantung pada kemampuan organisme dalam kompetisi untuk memperoleh kebutuhan hidupnya yang esensial.

Dominasi manusia juga diperoleh karena kemampuannya mencipta dan menggunakan alat-alat serta menggunakan api. Dengan menggunakan alat-alat, manusia dapat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Manusia lebih banyak memanfaatkan ekosistem dibandingkan dengan organisme lain. Manusia cenderung untuk memanfaatkan ekosistem secara berlebihan. Ekosistem dieksploitasi juga untuk tujuan-tujuan nonkonsumtif. Manusia mempengaruhi evolusi organik dengan cara pembudidayaan hewan dan tumbuhan, penciptaan habitat baru serta persebaran hewan dan tumbuhan. Penduduk yang banyak dan berkembang secara pesat dapat mempertinggi kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan membawa efek negatif terhadap penduduk. Pemanfaatan sumber daya alam harus bijaksana. Manusia merupakan organisme yang mencemari lingkungannya sendiri. Sumber utama polutan adalah rumah tangga, pertanian, industri, transportasi dan rekreasi. Polutan dapat berbentuk padat, cair dan gas.

Indonesia dalam menanggulangi masalah kependudukan dan lingkungan melaksanakan beberapa cara yaitu:

menyukseskan program keluarga berencana;

menyukseskan program transmigrasi;

melaksanakan industrialisasi;

Sumber Buku Ilmu Alamiah Dasar karya Santi Dewiki dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar